ore itu, Kamis 27 September 2012, beberapa ibu yang tergabung dalam Wanita Tani Pakis-gisikan Desa Banjarsari Kec. Bandarkedungmulyo tampak berkumpul disebelah rumah Abdul Ghofur (40) selaku Ketua Poktan. Para ibu tersebut membagi tugas untuk membuat pembibitan cabai. Ada yang mencampur media tanam, memotong dan menata polibag, juga ada yang menanam benih cabai lalu menyiramnya.

Awalnya, ide memanfaatkan pekarangan dengan menanam cabai di polibag ini muncul saat evaluasi dan tindak lanjut dari SL-PHT padi pada MK-1 Tahun 2012 beberapa waktu yang lalu. “Pekarangan mempunyai potensi yang besar untuk dimanfaatkan, paling tidak dapat ditanami dengan tanaman yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sayuran, atau tanaman obat keluarga” kata Abdul Ghofur saat evaluasi. Bak gayung bersambut, ibu-ibu wanita tani bersepakat untuk merealisasikan gagasan ini. “Kebetulan kami mempunyai waktu luang di sore hari, ya lumayan lah untuk tambah kegiatan dan memenuhi kebutuhan dapur” kata Siti Halimah, Ketua Wanita Tani. “Kita menggunakan polibag untuk memudahkan perawatan, apalagi tanah pekarangan kita ini berpasir” tambahnya.

Tidak kurang 300 polibag telah disiapkan untuk menanam cabai. Rencananya akan dibagikan kepada para anggota, 10 – 15 polibag per anggota. Biaya kegiatan ini diperoleh dari iuran anggota wanita tani sebesar Rp. 5.000 per anggota, kekurangannya dipenuhi dari uang kas Poktan Pakis-gisikan. Sebagian hasil panen akan dihimpun untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Dalam peningkatan kesejahteraan keluarga petani, peran wanita tani tidak bisa disepelekan. Dalam kegiatan ini misalnya, sekilas tampak remeh. Namun jika dihitung secara ekonomis, jika satu keluarga mampu menghemat Rp. 1.000 – 2.000 per hari, maka dengan kegiatan menanam cabai ini dapat dihemat Rp. 30.000 – 60.000 per keluarga/bulan atau setara Rp. 750.000 – 1.500.000 per poktan/bulan. Sungguh, nilai yang tidak sedikit” papar Ahmad Fauzi, PPL Pendamping saat pemantapan kegiatan wanita tani. ”Selain itu, kita berharap dengan kegiatan ini mampu memupuk kebersamaan dalam kelompok tani. Kebersamaan adalah modal utama dalam menggerakkan organisasi”, imbuhnya.

(A. Fauzi - Unit TI Kec Bandar KM)